Batu ini terletak di desa Posi-Posi Rao, Kecamatan Morotai Selatan Barat, Kabupaten Pualu Morotai, Maluku Utara
Dinamakan batu kopi karena setiap pagi pada pukul 09:00 dan sore hari pukul 17:00, batu ini mengeluarkan bau kopi layaknya sebuah keluarga yang sedang menikmati kopi terbaik di dunia. Dan ini benar, saya salah satu penduduk desa setempat dan dari kecil saya sering mengunjungi tempat ini dan sering mancium aroma kopi yang dikeluarkan dari bat tersebut.
Menurut cerita yang sering saya dengar dari para tua2 desa saya ini bahwa di batu ini dihuni oleh orang moro (penduduk asli Pulau Morotai) yang wujudnya tidak bisa dilihat oleh manusia.
Orang moro tersebut menghilang dan tidak bisa dilihat oleh manusia, berawal dari penjajahan bangsa spanyol pada Perang Dunia I. Orang-orang moro tidak kuasa lagi menahan siksa yang mereka terima dari penjajah tersebut sehingga mereka melarikan diri kedalam hutan dan mereka mulai menyembah berhala dan syetan sehingga wujud mereka tidak bisa terlihat lagi oleh mata manusia.
Lokasi tempat batu ini berada juga tersimpan kekayaan alam yang sangat luar biasa yang belum pernah dijelma kecuali oleh penduduk setempat. Pasir putih yang terbentang luar sepanjang 5 kilo meter dan laut yang indah menambah kesan eksotis pada tempat ini. Anda juga bisa memanjakan diri anda dengan berenang, diving, surfing di tempat ini. Alamnya yang indah dan sangat tenang.
Jika anda tertarik untuk pergi ketempat ini, anda dapat menempuh perjalanan dari Jakarta ke Ternate perjalanan dengan pesawat kurang lebih 3 jam kemudian dilanjutkan dari Ternate ke Morotai dengan pesawat dengan perjalanan kurang lebih 20 menit ada juga kapal pelni dari Pelabuhan Ahmad Yani Tetnate menuju Morotai, dengan lama perjalanan kurang lebih 13 jam (1 malam) dengan harga tiket mulai dari Rp.250-400. Dari daruba, Morotai, anda dapat menyewa speedboat menuju lokasi ini dengan lama perjalanan kurang lebih 1 jam.
Dijamin 100% anda tidak akan menyesal bila berkunjung ke tempat ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar